Akhir-akhir ini orang percaya, anak-anak Tuhan di “Amrik” merasa sangat terpojok, dikucilkan, diserang dan didiskriminasi oleh keadaan. Tidak saja di dunia politik, lingkungan kerja, juga di bidang entertainment. Kalau rekan-rekan mengikuti salah satu yang dipermasalahkan adalah berdoa sebelum suatu pertandingan football dimulai. Pemain atau pelatih yang berdoa harus siap menerima resiko dikeluarkan dari team. Kita benar-benar merasa tidak berdaya, pasrah, sedih, emosi. Presiden Trump pun pada akhirnya jadi tak berdaya.
Hari senin lalu waktu USA, tanggal 2 Januari 2023, Tuhan menyatakan diri-Nya, at least bagi anak-anak-Nya.
Dalam satu pertandingan footbal, salah satu pemain (Damar, pakai kaos nomor 3) mengalami heart attack. Ambulance masuk, CPR dan Electrical Shock dilakukan tetapi tidak berhasil. Sampai akhirnya kedua team yang bertanding berlutut dan berdoa dan detak jantung Damar kembali aktif.
Saat ini dia masih dalam kondisi kritis. Gereja-gereja mendoakan, penyiar-penyiar televisi yang kristen berdoa secara live, ada prayer meeting yang diikuti sekitar 10 juta penonton cable tv saat itu.
Footbal adalah “agamanya” banyak orang “Amrik”. Saya coba search youtube, Damar Hamlin, yang muncul di mainstream media tidak ada event mereka berdoa, dunia tidak menangkap hal ini. Tapi bagi orang percaya, setidak-tidaknya, saya menangkap bahwa Tuhan jelas menyatakan diri-Nya.
Don't worry...don't be affraid...nothing is too hard for me. Do your best fighting..I will do the rest that you cant do. (WK, New York)
Comments (0)
There are no comments yet