Ibadah Pembukaan Mubes XXXIV GPdI 2022

Ibadah Pembukaan Mubes XXXIV GPdI 2022

Ibadah dimulai dengan penayangan kata-kata sambutan dari Foursquare Global Associate Director Bp. Dr. Jerry Stott. Pesan yang disampaikan bersumber dari ayat 2Timotius 1:3-6, di mana sebagai kawan sekerja Bp. Jerry Stott senantiasa mengingat iman yang dimiliki oleh GPdI dan bahwa keberadaan GPdI merupakan kegerakan nyata dari Roh Allah.

Walaupun di waktu-waktu terakhir ada banyak kesulitan yang terjadi dan dalam banyak kehidupan orang percaya di berbagai belahan bumi kesulitan hidup ini sempat menurunkan iman mereka, akan tetapi terhadap iman jemaat GPdI Bp. Jerry Stott yakin tidaklah demikian.

Justru inilah saatnya untuk membangkitkan iman Pantekosta yang lebih dahsyat lagi. Walaupun mungkin ada yang sempat jatuh tetapi iman akan membangkitkan lagi untuk umat GPdI menjadi orang-orang yang memenuhi panggilan Tuhan pada jaman ini.

Bp. Jerry Stott berdoa supaya dalam kebersamaan Mubes ini segenap umat GPdI melupakan apa yang terjadi beberapa tahun yang telah berlalu dan di tahun 2022 ini kita bangkit bersama dengan kekuatan Pantekosta dan kuasa Allah ke manapun kita pergi.


 Doa dari Bp. Pdt. Herry Pelealu menghantarkan segenap yang hadir masuk dalam sukacita dan kekhidmatan pujian dan penyembahan kepada Tuhan untuk kemudian masuk dalam pemberitaan firman Tuhan yang dilayani oleh Bp. Pdt. Dr. Robert Longkutoy.


  
Ayat pokok renungan firman diambil dari surat Ibrani 11:7, Karena iman, maka Nuh—dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan--dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.

Peristiwa yang terjadi dialami oleh Nuh dan keluarga diulangi lagi untuk disampaikan kepada umat manusia. Sesuatu yang diulangi berarti sifatnya penting. Dengan demikian menjadi penting pengalaman dari Nuh. Nuh bisa selamat dari air bah, keluarganya selamat dari air bah. Mengapa?

Untuk memahami firman Allah tidak semudah melipat telapak tangan. Daud berkata dalam Mazmur 197:17,18 bahwa pikiran Allah itu begitu sulit baginya, bahkan tingkat kesulitannya seperti menghitung pasir.

Yang dimaksud pikiran Allah sesuai dengan pemahaman GPdI, sesuai dengan doktrin GPdI bahwa Alkitab adalah firman Allah dan firman Allah adalah Allah itu sendiri. Dengan dasar pemahaman ini kita meyakini bahwa firman ini adalah perwujudan dari Pribadi Allah.

Satu pribadi memiliki tiga dimensi: pikiran, perasaan dan kehendak. Maka firman Allah dalam Alkitab adalah pikiran Allah, juga perasaan Allah dan kehendak Allah. Ada satu ilustrasi menarik tentang ini. Manusia kalau menghitung uang tidak akan merasa mengantuk, tetapi kalau menghitung pasir pasti mengantuk.

Tidak heran jika banyak orang percaya pun demikian, banyak yang mengantuk ketika firman diberitakan. Tetapi tidak begitu halnya dengan hamba Tuhan; hamba Tuhan tidak akan mengantuk ketika mendengarkan firman Tuhan. Haleluya?

Tentu saja Tuhan tidak mempersulit kita untuk memahami firman Allah karena dari 2Timotius 3:16 kita tahu bahwa ada 40 hamba Tuhan dalam tempo 1.500 sd. 1.600 tahun diilhami oleh Roh Kudus untuk menuliskan kebenaran firman Allah. Maka firman Allah dalam Alkitab adalah produk dari Roh Kudus.

Maka bagi orang yang mau mengerti firman Allah, mudah. Karena ada Roh Kudus yang akan menolong mereka untuk memahami kebenaran firman Allah.
Nuh dan keluarga selamat karena beriman. Ibrani 11:1 kita jumpai definisi tentang iman. Percaya meskipun belum nampak, percaya meski belum nyata. Itu sebabnya kita percaya bahwa Tuhan itu ada. Ibrani 11:1 menuliskan definisi iman semantara Roma 10:17 menuliskan sumber iman.

Sumber iman cuma satu yaitu firman Allah. Kita tahu definisi iman, kita tahu sumber iman, tetapi dalam Yakobus pasal dua disinggung tentang iman yang kosong. Mengapa ada iman yang kosong? Karena iman yang komprehensif, iman yang utuh memiliki tiga dimensi.

Pertama, orang yang beriman, orang yang berpengetahuan firman Allah, Hosea 4:6 katakan umat Allah binasa karna tidak berpengetahuan, tidak mengenal Allah. Betapa penting pengetahuan kebenaran firman Allah itu.

Kedua, orang yang beriman adalah orang yang memiliki keyakinan terhadap apa yang dia tahu. Dalam surat Roma 1:16,17 rasul Paulus menyampaikan bahwa dia mempunyai keyakinan yang kokoh bahwa Injil adalah kekuatan Allah.

Ketiga, adalah hal ketaatan. Filipi 2:5-8. Kita boleh berpengetahuan tentang Allah, kita boleh memiliki keyakinan firman Allah tetapi harus diimbangi dengan ketaatan sebab kalau tidak ada ketaatan tidak akan ada keseimbangan. Sesuatu yang tidak seimbang, bermasalah.

Nuh memiliki ketiga dimensi ini. Kejadian 6:22, Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya. Apa yang dilakukan Nuh? Perintah untuk membuat bahtera dengan semua petunjuk berasalah dari Allah: bahannya, konstruksinya, semua dari Allah. Ketika Nuh melakukan semua tepat seperti perintah Tuhan, maka ketika air bah datang Nuh dan keluarga selamat.


 
Ibadah Pembukaan Mubes XXXIV GPdI 2022 akhirnya ditutup oleh doa dipimpin oleh Bp. Pdt. Abraham Nenobais. (T.Daniel, 15/03/2022)

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment